Dibawah ini adalah kumpulan jurnal Fisika yang telah saya dapatkan dari berburu mbah Google semoga ini dapat membantu kawan - kawan yang sedang mencari refrensi.

Deteksi Kadar Glukosa dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler
Fina Nurul Aini, Samian, dan Moh. Yasin.
Program Studi S1 Fisika, Departemen Fisika, FST Universitas Airlangga, Surabaya 60115.
Email : noo2.donutz@gmail.com

ABSTRAK
Telah dilakukan deteksi kadar glukosa dalam air destilasi berbasis prinsip sensor pergeseran menggunakan fiber coupler dan cermin datar. Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan larutan glukosa sebagai medium rambatan cahaya antara fiber coupler dan cermin. Mekanisme kerja deteksi kadar glukosa dalam air destilasi adalah perubahan slope secara linier terhadap perubahan konsentrasi larutan glukosa pada rentang tertentu. Deteksi dilakukan dengan variasi konsentrasi larutan glukosa 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% dalam pelarut air destilasi. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain laser He-Ne panjang gelombang 632,5 nm sebagai sumber cahaya, detektor silikon SL-818, fiber coupler dan cermin datar. Hasil pendeteksian menunjukkan bahwa nilai slope pergeseran pada rentang 2300-3000 μm meningkat secara linier terhadap peningkatan konsentrasi larutan glukosa dengan resolusi pendeteksian 3,5 %.
Kata kunci : fiber optic, fiber coupler probe dan larutan glukosa.



Sintesis dan Karakterisasi Bioselulosa–Kitosan Dengan Penambahan Gliserol Sebagai Plasticizer
Riesca Ayu Kusuma Wardhani, Djony Izak Rudyardjo, Adri Supardi
Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Email : riesca.wardhani@gmail.com

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian sintesis dan karakterisasi bioselulosa-kitosan dengan penambahan gliserol sebagai plasticizer. Penambahan gliserol sebagai plasticizer berfungsi untuk memperlemah kekakuan supaya bioselulosa kitosan terhindar dari keretakan dan bersifat lebih fleksibel. Sukrosa yang ditambahkan merupakan sumber glukosa, sedangkan urea yang ditambahkan merupakan sumber karbon. Penambahan kitosan berfungsi untuk memperaktif dari kinerja bioselulosa serta memperbaiki struktur permukaan. Hasil uji sifat mekanik (Tensile strength dan Elongation at break) pada bioselulosa-kitosan yang berbahan dasar bioselulosa dan kitosan dengan variasi penambahan gliserol 1 ml – 4 ml menunjukkan bahwa bioselulosa-kitosan-gliserol memiliki karakteristik yang memenuhi standar sifat mekanik kulit manusia. Bioselulosa-kitosan-gliserol terbaik ditunjukkan dengan penambahan komposisi gliserol sebesar 2 ml yang memiliki nilai ketebalan sebesar 126,6 ± 6,7 μ m, kuat tarik sebesar 27,62 ± 11 MPa, elongasi sebesar 37,08 ± 0,99 %, struktur permukaannya yang rata, tidak terdapat gelembung, bersifat non toksik serta memiliki nilai ketahanan terhadap air sebesar 55,3 ± 0,6 %. Penelitian tersebut menunjukkan penambahan komposisi gliserol yang paling efektif adalah 2 ml gliserol dalam 100 ml media nira siwalan.
Kata kunci : bioselulosa, kitosan, gliserol, plasticizer.



PENGARUH VARIASI WAKTU MILLING TERHADAP SIFAT FISIS SENG FOSFAT DAN NANO ZINC OXIDE
Dessy Mayasari, Drs. Siswanto, M.Si, Dyah Hikmawati, S.Si, M.Si
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang variasi waktu milling terhadap semen gigi seng fosfat dan nanopartikel ZnO, dengan variasi waktu milling 0, 5, 10, 15 dan 25 menit. Semua sampel diuji dengan menggunakan XRD (X-ray Diffraction), kekerasan (Vickers) dan kekuatan tekan (Autograph). Hasil uji XRD menunjukkan fraksi volume hopiete ( Zn3(PO4) + 4H2O) meningkat seiring bertambahnya waktu milling 25 menit dan fraksi volume ZnO menurun seiring bertambahnya waktu milling dengan nilai terendah sebesar 43,54% pada waktu milling 25 menit. Hal ini terjadi karena nano ZnO bereaksi dengan semen seng fosfat membentuk hopiete. Hasil uji kekerasan didapatkan nilai tertinggi sebesar 148,0 Mpa dan nilai tertinggi uji kekuatan tekan sebesar 401,8 Mpa meningkat seiring bertambahnya waktu milling 25 menit. Hal ini menunjukkan pertambahan kandungan hopiete meningkatkan nilai kekerasan dan kekuatan tekan. Nilai ini cukup baik sebagai bahan penambal gigi, karena kekuatan tekan enamel gigi sekitar 250 – 550 Mpa.
Kata kunci : waktu milling , semen seng fosfat, nanopartikel Zinc oxide



Optimasi Interferometer Michelson Real Time Untuk Deteksi Koefisien Muai Termal Composite Nanofiller
Ersti Ulfa A1, Retna Apsari1, Yhosep Gita Y.Y1.
1Program Studi S1 Fisika, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,
Email : erstiatma@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mendeteksi koefisien muai termal composite nanofiller menggunakan metode interferometer Michelson real time. Penelitian ini menggunakan sumber laser He-Ne dengan panjang gelombang 632,8 nm, alat bantu rangkaian sensor suhu, mikrokontroler AT Mega 8535, program Delphi dan bahan yang digunakan adalah composite nanofiller Filtek Z350. Bahan composite nanofiller yang telah ditipiskan diletakkan pada salah satu lengan interferometer Michelson kemudian dipanasi mengunakan solder pada suhu 30oC-60oC. Sensor suhu LM 35 diletakkan pada bahan composite nanofiller untuk mengetahui suhu pada bahan akibat pemanasan. Output sensor suhu LM 35 yang berupa analog harus diubah menjadi digital menggunakan ADC mikrokontroler AT Mega 8535. Mikrokontroler AT Mega 8535 juga berfungsi untuk komunikasi serial agar suhu bahan dapat ditampilkan ke Laptop pada software Delphi. Software pada Delphi memiliki 4 fungsi yaitu merekam frinji pada saat suhu 300 sampai dengan 600 C dengan menggunakan webcam, menampilkan suhu, menghitung jumlah cacahan frinji yang berdenyut, dan untuk menghitung koefisien muai termal suatu bahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja sensor suhu adalah 99,6% dan kinerja software sebesar 98,17%. Waktu tunda (delay) yang dihasilkan sistem adalah (1,1±0,1) detik. Koefisien muai termal bahan composite nanofiller sebesar (70±4)x10-6 /oC.Delay yang dihasilkan lebih kecil 38.9 % dibanding literatur, sedangkan nilai koefisien muai termal memiliki beda 31,1% dibanding literatur.
Kata kunci : interferometer Michelson, real time, Koefisien muai termal




Studi Teori dan Eksperimen Sensor Pergeseran
Menggunakan Fiber Coupler dengan Target Cermin Cekung
Sefria Anggarani, Samian, Adri Supardi
Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Email : sefria.anggarani@yahoo.com

ABSTRAK
Studi sensor pergeseran menggunakan fiber coupler dengan target cermin cekung telah dilakukan. Studi dilakukan baik secara teori maupun eksperimen untuk mengoptimalkan kemamupan fiber coupler sebagai sensor pergeseran. Analisis teori dilakukan melalui pendekatan bahwa cahaya keluaran dari fiber coupler merupakan berkas Gaussian. Prinsip pendektesian pergeseran dilakukan melalui deteksi perubahan daya optis cahaya pantulan dari cermin cekung yang diterima oleh port sensing fiber coupler. Perubahan daya optis cahaya tersebut terbaca melalui perubahan tegangan keluaran detektor optis. Eksperimen dilakukan dengan menggunakan dua buah cermin cekung masing-masing denganpanjang fokus 4,5 mm dan 12 mm. Hasil eksperimen berupa grafik tegangan keluaran detektor optis sebagai fungsi pergeseran cermin cekung menunjukkan nilai yang tidak sesuai dengan perhitungan secara teori. Walaupun demikian, karakteristik kedua grafik menunjukkan kesamaan. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa sensor pergeseran dengan target cermin cekung (4,5 mm dan 12 mm) menghasilkan jangkauan sebesar 25 mm dengan step pergeseran sebesar 50 μm. Kedua cermin cekung dalam rentang jangkauan tersebut menghasilkan tiga buah daerah kerja sensor (daerah linier). Hasil yang sama juga diperoleh melalui perhitungan secara teori tetapi dengan nilai yang berbeda. Sensitivitas sensor terbaik secara eksperimen yaitu sebesar 25,31 mV/mm dihasilkan dengan menggunakan cermin cekung fokus 4,5 mm pada rentang daerah kerja 9,9 – 13,85 mm.
Kata kunci : Sensor Pergeseran, Cermin Cekung, Fiber Coupler.



Deteksi Kanker Paru-Paru Dari Citra Foto Rontgen Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation
Tri Deviasari Wulan1, Endah Purwanti 2, Moh Yasin3
1,2 Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Email : tridevie@gmail.com

Abstrak
Pada penelitian ini dibangun suatu program aplikasi yang dapat mengelompokkan citra foto rontgen paru-paru ke dalam kategori normal, kanker paru-paru atau penyakit paru lain. Proses ini diawali dengan pengolahan citra yaitu cropping, resizing, median filter, BW labelling dan ekstraksi fitur menggunakan transformasi wavelet haar. Ekstraksi fitur citra foto rontgen menggunakan fitur energi dan koefisien setiap subband yang kemudian dijadikan masukan jaringan saraf tiruan backpropagation. Parameter yang digunakan untuk proses pelatihan dan pengujian menggunakan jaringan saraf tiruan backpropagation adalah hidden layer sebanyak 10, learning rate 0,1 dan target eror 0,001. Hasil pengujian jaringan saraf tiruan backpropagation dengan menggunakan data baru diperoleh tingkat akurasi sebesar 86,67 % dalam mendeteksi keabnormalan dari citra foto rontgen paru.
Kata Kunci : Kanker Paru, Foto Rontgen, Backpropagation



Rancang Bangun Oksimeter Digital Berbasis Mikrokontroler ATMega16
Guruh Hariyanto1, Welina Ratnayanti K. 2, Franky Chandra S.A 3 ,
1,3 Program Studi S1 Teknobiomedik Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
2 Program Studi S1 Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Email : guruh.hariyanto@gmail.com

ABSTRAK
Oksimeter merupakan alat yang digunakan untuk memonitor keadaan saturasi oksigen dalam darah (arteri) pasien, untuk membantu pengkajian fisik pasien, tanpa harus melalui analisa tes darah. Kadar saturasi oksigen darah merupakan parameter vital untuk mengetahui adanya disfungsi pernafasan dan mencegah lebih dini adanya kekurangan oksigen tingkat selular metabolisme yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan organ pada pasien kritis. Sensor oksimeter bekerja menggunakan prinsip transmisi cahaya tampak dan infrared yang ditembakkan pada jaringan organ jari tangan atau daun telinga. Intensitas cahaya yang diteruskan kemudian ditangkap oleh sensor fototransistor. Pada penelitian ini menggunakan sensor fototransistor TEMT6000 yang memiliki nilai kepekaan yang lebih akurat dibandingkan fotodioda. Selain itu, harganya yang terjangkau, mampu menekan biaya pembuatan lebih murah. Penelitian ini juga menggunakan tiga macam warna LED yaitu, merah, biru dan hijau sebagai sumber cahaya transmisi. Berdasarkan hasil yang didapatkan, ternyata LED merah lebih baik untuk menerobos jaringan organ jari tangan. Alat penelitian ini mampu membedakan hasil pengukuran antara pasien satu dengan yang lain dengan nilai eror 5,7 % dan akurasi 97 %
Kata kunci : oksimeter, fototransistor, saturasi oksigen



Desain Sistem Deteksi Kerusakan Jaringan Dermis
dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Metode
Ekstraksi Fitur
Kurniastuti1, Y. G. Y. Yhuwana2, S. Soelistiono2, R. Apsar1,2
1Prodi S1 Teknobiomedik F.Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya
2Prodi S1 Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mendesain sistem deteksi kerusakan jaringan kulit mencit (mus musculus) akibat paparan laser Nd:YAG dengan dosis energi 18,8 – 53,8 J/cm2 dari citra mikroskop digital. Kerusakan jaringan kulit akibat paparan laser Nd:YAG berupa pendarahan (bleeding) dan lubang. Sampel citra yang digunakan adalah citra jaringan normal dan citra jaringan rusak. Desain sistem menggunakan pemograman Delphi dengan metode ekstraksi fitur warna dan segmentasi warna. Ekstraksi fitur warna yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga buah yaitu fitur warna jaringan normal, fitur warna pendarahan (bleeding), dan fitur warna lubang. Metode ekstraksi fitur warna dilakukan dengan menggunakan histogram untuk mengetahui intensitas dengan nilai frekuensi tertinggi secara teliti. Segmentasi warna menghasilkan daerah-daerah pada citra yang termasuk dalam rentang intensitas fitur. Hasil uji program penentuan jaringan kulit normal dan jaringan kulit rusak pada penelitian ini menunjukkan bahwa 25 citra dari 40 citra yang digunakan berhasil diidentifikasi sehingga tingkat keakuratan program sebesar 62,5%. Sedangkan pada hasil uji program pengukuran diameter, tingkat keakurasian sebesar 38,84% hingga 68,14%.
Kata kunci : Laser Nd:YAG, Ekstraksi Fitur, Segmentasi warna, Delphi


SINTESIS KOMPOSIT KOLAGEN-HIDROKSIAPATIT SEBAGAI KANDIDAT BONE GRAFT
Miranda Zawazi Ichsan1, Siswanto2, Dyah Hikmawati3
1 Program Studi Teknobiomedik Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
2,3 Staf Pengajar Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Email : miranda_zi@yahoo.com

ABSTRAK
Telah dilakukan sintesis makroporus komposit kolagen-hidroksiapatit sebagai kandidat bone graft. Kolagen disintesis dari cakar ayam. Metode yang dilakukan adalah dengan teknik freeze dry dengan variasi lama pembekuan 2, 4, dan 6 jam pada suhu -80°C. Proses selanjutnya dengan pengeringan dalam liyophilizer. Hasilnya dikarakterisasi dengan menggunakan FTIR, SEM, dan diuji kekuatan tekan dengan Autograf serta uji sitotoksisitas dengan MTT assay. Hasil FTIR membuktikan serapan kolagen dan hidroksiapatit tergabung secara kimia ditunjukkan dengan serapan gugus fungsi yang tidak berhimpit antara gugus fungsi kolagen dan hidroksiapatit dengan komposit. Ukuran pori terbesar diperoleh pada waktu pembekuan selama 2 jam yaitu sebesar 774 μm dan yang terkecil pada pembekuan selama 6 jam yaitu sebesar 640 μm Hasil uji kekuatan tekan komposit untuk pembekuan selama 2, 4, dan 6 jam masing-masing 737 KPa, 842 KPa dan 707.7 KPa. Hasil uji sitotoksisitas dengan MTT assay menunjukkan komposit tidak toksik dengan persentase sel hidup di atas 100%.
Kata kunci : Komposit Kolagen-Hidroksiapatit, Makroporus, Bone Graft




Pembuatan Hidrogel Kitosan – Glutaraldejid
Untuk Aplikasi Penutup Luka Secara In Vivo
Nurul Istiqomah1, Djony Izak R2., dan Sri Sumarsih3.
1Program Studi S1 Teknobiomedik Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
2Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
3Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Email : nurulistiqomahwaluyo@yahoo.co.id

ABSTRAK
Pembuatan hidrogel kitosan – glutaraldehid telah diteliti untuk aplikasi penutup luka secara in vivo. Pembuatan hidrogel dilakukan dengan cara mencampurkan kitosan yang dilarutkan dalam 1% asam asetat dengan 1% larutan glutaraldehid (dengan perbandingan kitosan : glutaraldehid sebanyak 50ml:0ml, 50ml:2ml, 50ml:3ml dan 50ml:4ml). Penambahan glutaraldehid berfungsi untuk memperbaiki sifat mekanik dari kitosan. Hidrogel kitosan – glutaraldehid dikarakterisasi menggunakan FTIR, kemampuan absorbsi, dan uji in vivo. Hasil FTIR menunjukkan terbentuknya ikatan silang antara kitosan dan glutaraldehid, yang dapat ditunjukkan pada bilangan gelombang 1638,23 cm-1 dan 1550,49 cm-1, hasil uji kemampuan absorbsi menunjukkan bahwa swelling ratio menurun dengan meningkatnya derajat ikat silang, hasil uji in vivo menunjukkan bahwa semakin besar volume glutaraldehid, proses penyembuhan memerlukan waktu yang lebih lama. Hidrogel terbaik ditunjukkan dengan penambahan glutaraldehid 3 ml yang memiliki nilai kemampuan absorbsi rata-rata 560,7 % dan uji in vivo yang mana hewan coba sembuh pada hari ke 5.
Kata kunci : Hidrogel, kitosan, glutaraldehid, penutup luka, in vivo, kemampuan absorbsi, FTIR



Terimakasih Semoga dapatr membantu anda.



0 comments:

Post a Comment

Mohon maaf bila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan, saran dan keritikan yang mendukung sangat saya nantikan dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.

 
Top